Kategori
Literasi Kesehatan Jurnalisme Warga

Vaksinasi Bikin Atlet PON Aceh Tak Waswas saat Latihan

Meski Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 yang berlangsung di Provinsi Papua sudah berlalu, tetapi euforianya masih melekat di hati masyarakat Indonesia. Atlet Aceh yang ambil bagian dalam event ini pun sukses menyumbangkan berbagai medali yang membanggakan daerah. Salah satunya Mega Lestari (27) di cabang olahraga panjat tebing.

Mega salah satu penyumbang medali perak boulder perorangan di Porwil Bengkulu 2019 yang menjadi tiketnya untuk bisa mengikuti PON XX 2021 di Papua. Walaupun tidak meraih medali, tidak memutuskan semangat Mega untuk lebih keras lagi berlatih mengikuti PON XXI Aceh- Sumut 2024 mendatang. Selain itu Mega juga sudah meraih tiga medali emas dan tiga medali perak pada Pekan Olahraga Aceh (PORA) Jantho 2018.

Mega lahir di Kuning II, Aceh Tenggara, 08 Maret 1995. Saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Banda Aceh. Mega mulai serius menekuni panjat tebing saat menjadi anggota Mapala STIK dari tahun 2013, dan memacu dirinya sendiri untuk menjadi atlet profesional.

Mega mengawali kariernya sebagai atlet dengan latihan keras, disiplin, jatuh bangun. Sikapnya yang tenang selalu jadi kunci keberhasilannya, hingga kiprahnya sebagai atlet berhijab di cabang olahraga ekstrem ini semakin diperhitungkan. Ia berharap prestasi yang sudah ditorehkan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk mengharumkan nama Aceh di masa depan.

Seperti diketahui, PON XX berlangsung di tengah kondisi pandemi Covid-19. Untuk persiapan PON Papua 2021, Mega dan atlet lainnya melakukan latihan gabungan di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh. Namun, semenjak pandemi Covid-19 mulai masuk ke Aceh pada Maret 2020, banyak aktivitas yang dibatasi dan harus menjaga jarak.

Para atlet dan peminat panjat tebing pun enggan melakukan latihan gabungan karena sadar akan risiko tertular Covid- 19, padaha; latihan gabungan sangat diperlukan dalam latihan panjat tebing. Hal ini tentu saja sangat berdampak pada kualitas hasil latihan dan prestasi panjat tebing atlet Aceh.

Karena sadar akan risiko tertular Covid-19, Mega dan atlet panjat tebing lainnya pun melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua di Puskesmas Banda Raya sebagai upaya preventin menjaga imunitas tubuh. Setelah menerima dosis kedua vaksin Covid- 19, Mega merasa semakin aman dan menjadi lebih percaya diri menghabiskan waktunya untuk belatih bersama atlet lainnya.

“Walaupun kita bisa tertular virus, tapi setidaknya kita bisa mengurangi dampak terkena virus dan mengurangi dampak menulari virus kepada orang lain, dan itu demi kebaikan kita bersama,” kata Mega saat berbincang pada pertengahan Maret 2022.

Setelah vaksinasi, tidak ada kendala atau efek samping apa pun yang dirasakan Mega, baik setelah vaksin dosis pertama ataupun kedua. Pihak medis Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh juga menyosialisasikan serta mewajibkan para atletnya untuk melakukan vaksinasi selama Pelatihan Daerah (Platda) PON Papua 2021.

Selain Mega Lestari, ada juga atlet muda yang baru saja mengukir prestasi pada Prakualifikas Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh pada 25 Oktober 2021 lalu. Sarah Salsa Bila (20) namanya. Ia merupakan atlet Panjat Tebing muda, dan meraih medali perak pertamanya pada Boulder Mix Pra-PORA FPTI 2021 mewakili FPTI Banda Aceh.

Sarah Salsa Bila

Sarah lahir di Simpang Empat, Nagan Raya, Aceh, 19 Desember 2001 dan sedang duduk di bangku kuliah Universitas Syiah Kuala (USK). Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan USK ini memiliki hobi berkegiatan di alam bebas dan mulai serius menekuni panjat tebing saat menjadi anggota Mapala Leuser USK dari bulan Juli 2021 lalu.

Meskipun baru mulai menekuni olahraga ekstrem panjat tebing selama tiga bulan, Sarah langsung meraih prestasi pada kejuaraan panjat tebing pertamanya dan ini merupakan hasil dari kesungguhan dan kedisiplinannya selama latihan dan memacu dirinya untuk menjadi atlet profesional hingga saat ini. Tidak sampai di situ, saat ini Sarah sedang mempersiapkan diri untuk kejuaraan selanjutnya pada akhir tahun ini yaitu pada PORA Pidie 2022 mendatang. Ia berharap akan mengukir prestasi yang lebih gemilang dan membanggakan kedua orang tuanya serta bisa mengikuti PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang akan datang seperti Mega Lestari.

Selain menjadi atlet panjat tebing, Sarah juga adalah seorang atlet pencak silat yang telah meraih banyak prestasi. Sarah memiliki banyak kegiatan, selain menjadi atlet juga menjadi mahasiswa yang aktif pada organisasi-organisasi kampus USK. Sebagai mahasiswa, Sarah memiliki kewajiban untuk melakukan vaksinasi dosis pertama untuk melanjutkan studinya. Meski memiliki kegiatan yang padat setiap harinya, tetapi tidak menghalangi Sarah untuk melakukan vaksinasi dosis pertama di Banda Aceh Convention Hall.

Sama seperti Mega, setelah melakukan vaksinasi dosis pertama, Sarah juga mengaku tidak ada efek samping yang yang dirasakannya. Akan tetapi, ia belum berani untuk melakukan vaksinasi dosis kedua dan masih mencari tahu lebih dalam apakah suntikan kedua itu menyebabkan masalah atau efek samping.[]

Ditulis oleh Irda Agustina, anggota Komunitas Jurnalis Warga Banda Aceh dan anggota Mapala Leuser USK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *