Fitriani, alias Purchel, kembali menghadirkan kisah menggemparkan pada series panjat tebing. Setelah mengikuti Instructor Training Course (ITC) di Tebing Batu Templek, Fitriani secara resmi didapuk sebagai satu-satunya Instruktur Sport Climbing Perempuan dari Aceh di tingkat ASEAN.
Sport Climbing adalah aktivitas olah raga memanjat atau mendaki pada permukaan tebing dengan menggunakan peralatan lengkap berstandar badan legal. Peserta menggunakan kekuatan fisik dan teknik untuk naik ke atas dinding atau rute pendakian yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Saya sendiri sudah membekali level 1 dan 2 tahun 2021, kemarin lanjut level 3, baru setelahnya ITC,” jelas Purchel kepada tim perempuanleuser.com
Pelatihan instruktur panjat tebing yang diadakan sejak 5-12 November 2023 di Cisanggarung Jawa Barat ini digelar oleh SEACF Instructor Training & Assessment melalui Vertical Rescue Indonesia, yang dikomandoi oleh Tedi Ixdiana. SEACF merupakan badan legal olah raga panjat tebing (sport climbing) se-Asia Tenggara yang mengeluarkan sertifikat resmi kepada para penggiat olah raga panjat tebing dari level 1-3, hingga menjadi instruktur.
“Saya merasa bangga atas pencapaian diri sendiri, sekaligus merasa memikul tanggung jawab yang besar,” papar Fitriani.
Dia menilai bahwa prestasi yang dicapainya tidak terlepas dari peran banyak pihak yang telah membimbing dan mendukungnya hingga sejauh ini. Purchel menyatakan bahwa sebenarnya sangat banyak para penggiat panjat tebing di Aceh yang memiliki lebih banyak pengalaman dibandingkan dirinya, baik di bidang tebing alam maupun sport climbing.
Sebagai Perempuan, awalnya Purchel mengikuti ITC sebagai hobi yang ingin dia seriuskan. Awalnya, dia tidak punya ekspektasi tinggi selain mendedikasikan waktu dan tenaga untuk memajukan olah raga panjat tebing di daerahnya, Pidie, Aceh, Indonesia.
“Awalnya, untuk meningkatkan skill dan manajemen risiko. Namun, setelah resmi dinyatakan lulus sebagai instruktur oleh SEACF, saya jadi punya harapan besar untuk mengembangkan olah raga panjat tebing sesuai standar yang meminimalkan risiko dalam aktivitasnya,” jelasnya.
Akan tetapi, di balik gemerlap kesuksesannya kini, terdapat pula perjalanan terjal yang jarang diketahui banyak orang. Terutama terkait besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan ditanggung seorang diri demi menggapai cita-cita membangun negeri.
“Biayanya Purchel kumpulkan dari jerih payah sendiri, tanpa bantuan dari pemerintahan bidang terkait. Sudah mencoba menghubungi KONI Aceh, tapi sayangnya belum mendapatkan respons,” jelas Putri Aceh ini saat ditanyakan ada tidaknya dukungan pemerintah dalam proses tersebut.
Namun, Fitriani menyatakan tetap bersyukur telah dipertemukan dengan orang-orang baik dan peduli yang terus mendukung proses pembelajarannya secara teknis dan nonteknis sebagai seorang penggiat olah raga panjat tebing.
“Terima kasih kepada Pengurus Panjat Tebing Kab. Pidie, Tedi Ixdiana, dan juga para instruktur dari Vertical Rescue Indonesia, yang terus mendukung sejak awal saya bergabung sebagai anggota Vertical Rescue Indonesia sampai menjadi Instruktur Sport Climbing SEACF seperti sekarang,” tutupnya.